Kompetensi Dasar
KELAS XI
3.1. Memahami hubungan komputer ke jaringan
3.2 Memahami penyambungan internet melalui ISP
3.3. Memahami pengalamatan Jaringan
3.4. Memahami Layanan-Layanan Jaringan
3.5. Memahami Internet dan pemanfaatannya
3.6. Memahami Meja bantuan (help desk)
3.7. Memahami perencanaan pemutakhiran Jaringan
3.8. Memahami Perencanaan struktur pengalamatan
3.9. Memahami konfigurasi Peralatan-peralatan Jaringan
3.10 Memahami Routing jaringan computer
3.11. Memahami Layanan- layanan ISP
3.12. Memahami tugas dan tanggung jawab ISP
3.13 Memahami Jaringan di Enterprise
3.14. Memahami eksplorasi infrastruktur jaringan perusahaan
3.15. Memahami Switching pada jaringan perusahaan
4.1. Menalar hubungan komputer ke jaringan
4.2 . Menyajikan penyambungan internet melalui ISP
4.3. Menyajikan pengalamatan Jaringan
4.4. Menalar Layanan-Layanan Jaringan
4.5. Menalar Internet dan pemanfaatannya
4.6. Menalar Meja bantuan (help desk)
4.7. Menganalisa perencanaan pemutakhiran Jaringan
4.8. Menganalisa Perencanaan struktur pengalamatan
4.9. Menyajikan hasil pengembangan jaringan sederhana
4.10.Menganalisa Routing jaringan komputer
4.11.Menganalisa Layanan-layanan ISP
4.12.Menalar tugas dan tanggung jawab ISP
4.13.Menalar Jaringan di Enterprise
4.14.Menalar eksplorasi infrastruktur jaringan perusahaan
4.15.Menalar Switching pada jaringan perusahaan
Kelas XII
Memahami Pengalamatan dalam suatu jaringan perusahaan
Memahami Protokol routing jenis distance vector pada jaringan perusahaan
Memahami Protokol routing jenis distance vector pada jaringan perusahaan
Memahami Protokol Routing jenis Link-State
Memahami Implementasi link WAN perusahaan
Memahami Penyaringan trafik menggunakan Access Control List (ACL)Skema pengalamatan jaringan IP hirarkikal
• Jaringan datar ( horizontal) dan jaringan hirarkikal
• pengalamatan jaringan hirarkikal
• subnetting dalam struktur jaringan
• VLSM
• subnet mask
• subnet menggunakan representasi biner
• proses dasar subnetting
• Variable Length Subnet Mask (VLSM)
• pengalamatan VLSM
• Classless Routing dan CIDR
• routing classfull dan routing classless
• CIDR dan peringkasan rute (route summarization)
• Perhitungan peringkasan rute
• subnet-subnet discontiguous
• cara terbaik untuk melakukan pengalamatan dan subnetting
• NAT dan PAT
• alokasi alamat IP privat
• penggunaan NAT untuk kepentingan perusahaan
• NAT static dan dinamik
• PAT
Pengaturan jaringan perusahaan
• Topologi jaringan perusahaan
• routing static dan dinamik
• Konfigurasi route static
• Konfigurasi route default
• Verifikasi RIP
• protocol routing distance vector
• Routing Information Protocol (RIP)
• Konfigurasi RIPv2
• Penggunaan routing protocol EIGRP
• Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
• Terminology dan table EIGRP
• Tetangga dan batasan dekat EIGRP
• Ukuran/metric dan konvergensi EIGRP
• Implementasikan EIGRP
• Konfigurasi dan jaringan EIGRP
Protocol routing OSPF
• Operasi protocol rute link-state
• Ukuran/metric dan konvergensi OSPF
• Tetangga dan batasan dekat OSPF
• Wilayah/area OSPF
• OSPF wilayah tunggal
• OSPF dasar untuk wilayah tunggal
• Konfigurasi autentikasi OSPF
• Karameter OSPF
• Verifikasi kerja OSPF
• Penggunaan banyak protocol routing
• Konfigurasi dan menyebarkan sebuah default route
• Konfigurasi peringkasan OSPF
• Permasalahan dan keterbatasan dari OSPF
• Penggunaan banyak protocol routing dalam jaringan perusahaan
Penyambungan WAN perusahaan
• Peralatan dan teknologi WAN
• Standar WAN
• Akses WAN
• Perilaku paket dan sirkit switching
• lLast mile dan teknologi WAN jarak jauh
• Enkapsulasi WAN umum
• Enkapsulasi WAN dan Ethernet
• HDLC dan PPP
• Konfigurasi PPP
• Konfigurasi PAP dan CHAP
• Frame relay
• Teknologi frame relay
• Fungsi kerja frame relay
3.1. Memahami hubungan komputer ke jaringan
Terminologi Dasar Jaringan
• Prinsip komunikasi data
• Proses komunikasi data dalam sebuah jaringan kabel local
• Cara membangun lapisan akses dari sebuah jaringan Ethernet
• Cara membangun lapisan distribusi sebuah jaringan
• Perencanaan dan penyambungan sebuah jaringan local
Dalam jaringan komputer mempunyai aturan-aturan baku atau prinsip-prinsip baku dalam komunikasi data, ini dikeluarkan oleh ISO (International Standard Organization) yaitu model referensi OSI (Open System Interconnection).
Maka dengan adanya model OSI ini semua vendor perangkat telekomunikasi memiliki pedoman dalam mengembangkan protokolnya.
Model OSI terdiri dari 7 lapisan, yaitu: 4 lapisan fisik berorientasi pada jaringan dan 3 lapisan berorientasi pada pemakai atau aplikasi.
4 lapisan pertama OSI berfungsi untuk membawa data tanpa cacat antara 2 lokasi.
3 lokasi berikutnya merupakan nilai tambah dari OSI.
Model OSI bersifat hierarkis dan memiliki keuntungan dan keunggulan seperti model layer yang lain. Tujuan utama semua model tersebut, terutama OSI model, adalah untuk memungkinkan bisa saling bekerjasamanya dengan jaringan-jaringan yang menggunakan alat-alat dari vendor yang berbeda.
Beberapa keunggulan menggunakan layer OSI antara lain:
- Memungkinkan para vendor membuat alat-alat network yang standar.
- Memungkinkan bermacam-macam perangkat keras dan perangkat lunak untuk bisa saling berkomunikasi.
- Mencegah perubahan di satu layer mempengaruhi layer lainnya sehingga permasalahan seperti ini tidak menghambat masalah development.
Model Referensi OSI
Salah satu fungsi terpenting dari spesifikasi OSI adalah membantu terjadinya transfer data antar host yang berbeda sistem operasinya. Sebagai contoh, model OSI adalah membantu terjadinya transfer data di antara komputer yang menggunakan Unix dan PC atu Mac.
OSI bukanlah suatu model yang berbentuk fisik melainkan sebuah panduan bagi pembuat aplikasi agar bisa membuat dan mengimplementasikan aplikasi yang bisa berjalan di jaringan.
OSI juga menyediakan sebuah kerangka kerja untuk menciptakan dan mengimplemantasikan standar-standar networking peralatan, dan skema internetworking.
OSI terdiri atas tujuh layer (lapisan) yang terbagi menjadi dua grup. Tiga layer teratas mendefenisikan bagaiman aplikasi-aplikasi berkomunikasi satu sama lain dan bagaimana aplikasi berkomunikasi dengan user.
Empat layer dibawahnya mendefenisikan bagaimana data dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
Gambar 1.2 memperlihatkan tiga layer teratas (untuk selanjutnya disebut upper layer ) dan fungsinya, empat layer dibawahnya (selanjutnya disebut lowerlayer) beserta fungsinya.
Jika anda perhatikan gambar1.2, terlihat bahwa pengguna berhubungan dengan komputer pada aplication layer dimana layer ini juga bertanggung jawab dalam komunikasi aplikasi antar-host.
Perlu diingat bahwa upper layer sama sekali tidak mengetahui masalah network atau pengalamatan network karena masalah ini ditangani oleh lower layer.
Tampak bahwa empat layer bawah (lower layer)-lah yang mendefinisikan bagaimana data dilewatkan melalui kabel atau melalui switch dan router. Lower layer ini juga menentukan bagaimana membangun kembali arus data yang berasal dari sumber aplikasi ke aplikasi di host tujuan.
Adapun beberapa peralatan jaringan yang beroperasi pada semua layer OSI di antaranya:
- Network management station (NMS)
- Server web dan aplikasi
- Gateways (bukan default gateway)
- Host network
Dasar-dasar Internetworking
KELAS XI
3.1. Memahami hubungan komputer ke jaringan
3.2 Memahami penyambungan internet melalui ISP
3.3. Memahami pengalamatan Jaringan
3.4. Memahami Layanan-Layanan Jaringan
3.5. Memahami Internet dan pemanfaatannya
3.6. Memahami Meja bantuan (help desk)
3.7. Memahami perencanaan pemutakhiran Jaringan
3.8. Memahami Perencanaan struktur pengalamatan
3.9. Memahami konfigurasi Peralatan-peralatan Jaringan
3.10 Memahami Routing jaringan computer
3.11. Memahami Layanan- layanan ISP
3.12. Memahami tugas dan tanggung jawab ISP
3.13 Memahami Jaringan di Enterprise
3.14. Memahami eksplorasi infrastruktur jaringan perusahaan
3.15. Memahami Switching pada jaringan perusahaan
4.1. Menalar hubungan komputer ke jaringan
Kelas XII
Memahami Pengalamatan dalam suatu jaringan perusahaan
Memahami Protokol routing jenis distance vector pada jaringan perusahaan
Memahami Protokol routing jenis distance vector pada jaringan perusahaan
Memahami Protokol Routing jenis Link-State
Memahami Implementasi link WAN perusahaan
Memahami Penyaringan trafik menggunakan Access Control List (ACL)Skema pengalamatan jaringan IP hirarkikal
• Jaringan datar ( horizontal) dan jaringan hirarkikal
• pengalamatan jaringan hirarkikal
• subnetting dalam struktur jaringan
• VLSM
• subnet mask
• subnet menggunakan representasi biner
• proses dasar subnetting
• Variable Length Subnet Mask (VLSM)
• pengalamatan VLSM
• Classless Routing dan CIDR
• routing classfull dan routing classless
• CIDR dan peringkasan rute (route summarization)
• Perhitungan peringkasan rute
• subnet-subnet discontiguous
• cara terbaik untuk melakukan pengalamatan dan subnetting
• NAT dan PAT
• alokasi alamat IP privat
• penggunaan NAT untuk kepentingan perusahaan
• NAT static dan dinamik
• PAT
Pengaturan jaringan perusahaan
• Topologi jaringan perusahaan
• routing static dan dinamik
• Konfigurasi route static
• Konfigurasi route default
• Verifikasi RIP
• protocol routing distance vector
• Routing Information Protocol (RIP)
• Konfigurasi RIPv2
• Penggunaan routing protocol EIGRP
• Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
• Terminology dan table EIGRP
• Tetangga dan batasan dekat EIGRP
• Ukuran/metric dan konvergensi EIGRP
• Implementasikan EIGRP
• Konfigurasi dan jaringan EIGRP
Protocol routing OSPF
• Operasi protocol rute link-state
• Ukuran/metric dan konvergensi OSPF
• Tetangga dan batasan dekat OSPF
• Wilayah/area OSPF
• OSPF wilayah tunggal
• OSPF dasar untuk wilayah tunggal
• Konfigurasi autentikasi OSPF
• Karameter OSPF
• Verifikasi kerja OSPF
• Penggunaan banyak protocol routing
• Konfigurasi dan menyebarkan sebuah default route
• Konfigurasi peringkasan OSPF
• Permasalahan dan keterbatasan dari OSPF
• Penggunaan banyak protocol routing dalam jaringan perusahaan
Penyambungan WAN perusahaan
• Peralatan dan teknologi WAN
• Standar WAN
• Akses WAN
• Perilaku paket dan sirkit switching
• lLast mile dan teknologi WAN jarak jauh
• Enkapsulasi WAN umum
• Enkapsulasi WAN dan Ethernet
• HDLC dan PPP
• Konfigurasi PPP
• Konfigurasi PAP dan CHAP
• Frame relay
• Teknologi frame relay
• Fungsi kerja frame relay
3.1. Memahami hubungan komputer ke jaringan
Terminologi Dasar Jaringan
• Prinsip komunikasi data
• Proses komunikasi data dalam sebuah jaringan kabel local
• Cara membangun lapisan akses dari sebuah jaringan Ethernet
• Cara membangun lapisan distribusi sebuah jaringan
• Perencanaan dan penyambungan sebuah jaringan local
Dalam jaringan komputer mempunyai aturan-aturan baku atau prinsip-prinsip baku dalam komunikasi data, ini dikeluarkan oleh ISO (International Standard Organization) yaitu model referensi OSI (Open System Interconnection).
Maka dengan adanya model OSI ini semua vendor perangkat telekomunikasi memiliki pedoman dalam mengembangkan protokolnya.
Model OSI terdiri dari 7 lapisan, yaitu: 4 lapisan fisik berorientasi pada jaringan dan 3 lapisan berorientasi pada pemakai atau aplikasi.
4 lapisan pertama OSI berfungsi untuk membawa data tanpa cacat antara 2 lokasi.
3 lokasi berikutnya merupakan nilai tambah dari OSI.
Model OSI bersifat hierarkis dan memiliki keuntungan dan keunggulan seperti model layer yang lain. Tujuan utama semua model tersebut, terutama OSI model, adalah untuk memungkinkan bisa saling bekerjasamanya dengan jaringan-jaringan yang menggunakan alat-alat dari vendor yang berbeda.
Beberapa keunggulan menggunakan layer OSI antara lain:
- Memungkinkan para vendor membuat alat-alat network yang standar.
- Memungkinkan bermacam-macam perangkat keras dan perangkat lunak untuk bisa saling berkomunikasi.
- Mencegah perubahan di satu layer mempengaruhi layer lainnya sehingga permasalahan seperti ini tidak menghambat masalah development.
Model Referensi OSI
Salah satu fungsi terpenting dari spesifikasi OSI adalah membantu terjadinya transfer data antar host yang berbeda sistem operasinya. Sebagai contoh, model OSI adalah membantu terjadinya transfer data di antara komputer yang menggunakan Unix dan PC atu Mac.
OSI bukanlah suatu model yang berbentuk fisik melainkan sebuah panduan bagi pembuat aplikasi agar bisa membuat dan mengimplementasikan aplikasi yang bisa berjalan di jaringan.
OSI juga menyediakan sebuah kerangka kerja untuk menciptakan dan mengimplemantasikan standar-standar networking peralatan, dan skema internetworking.
OSI juga menyediakan sebuah kerangka kerja untuk menciptakan dan mengimplemantasikan standar-standar networking peralatan, dan skema internetworking.
OSI terdiri atas tujuh layer (lapisan) yang terbagi menjadi dua grup. Tiga layer teratas mendefenisikan bagaiman aplikasi-aplikasi berkomunikasi satu sama lain dan bagaimana aplikasi berkomunikasi dengan user.
Empat layer dibawahnya mendefenisikan bagaimana data dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
Gambar 1.2 memperlihatkan tiga layer teratas (untuk selanjutnya disebut upper layer ) dan fungsinya, empat layer dibawahnya (selanjutnya disebut lowerlayer) beserta fungsinya.
Jika anda perhatikan gambar1.2, terlihat bahwa pengguna berhubungan dengan komputer pada aplication layer dimana layer ini juga bertanggung jawab dalam komunikasi aplikasi antar-host.
Perlu diingat bahwa upper layer sama sekali tidak mengetahui masalah network atau pengalamatan network karena masalah ini ditangani oleh lower layer.
Tampak bahwa empat layer bawah (lower layer)-lah yang mendefinisikan bagaimana data dilewatkan melalui kabel atau melalui switch dan router. Lower layer ini juga menentukan bagaimana membangun kembali arus data yang berasal dari sumber aplikasi ke aplikasi di host tujuan.
Adapun beberapa peralatan jaringan yang beroperasi pada semua layer OSI di antaranya:
Adapun beberapa peralatan jaringan yang beroperasi pada semua layer OSI di antaranya:
- Network management station (NMS)
- Server web dan aplikasi
- Gateways (bukan default gateway)
- Host network
Mengapa begitu penting mempelajari Teknologi Internetworking ? .
Networking telah tumbuh secara eksponensial dalam 20 tahun terakhir untuk memenuhi kebutuhan komunikasi yang mendasar seperti berbagi data dan printer, video conference.
Networking penting untuk menghubungkan antar jaringan saling terkait sehingga semua pengguna dapat menggunakan sumber daya yang ada di jaringan besar yang merupakan gabungan dari beberapa jaringan tersebut.
Networkng dapat membagi sebuah network yang besar menjadi network-network yang lebih kecil untuk mencapai unjuk kerja (performance) network yang lebih cepat.
Sebuah network yang besar cenderung akan melambat akibat lalu lintas data yang terlalu padat ehingga terjadi apa yang dinamakan congestion atau kemacetan (bisa anda analogikan mobil yang banyak dengan jalan sempit).
Membagi sebuah network yang besar menjadi network-network yang lebih kecil dinamakan network segmentation yang bisa dilakukan dengan menggunakan router, switch, dan bridge.
Kemungkinan penyebab dari congestion(kelambatan/kemacetan) di lalu lintas jaringan adalah:
- Terlalu banyak host (host artinya peralatan-peralatan yang terhubung ke jaringan yang bisa mengirimkan dan menerima informasi yang berupa: komputer, workstation, server, printer dan lain-lain) di dalam sebuah broadcast domain.
- Broadcast storm (badai broardcast)
- Multicasting
- Bandwith yang kecil
Secara default, router berfungsi membagi atau memecah sebuah broadcast domain.
Broadcast domain adalah kumpulan dari peralatan-peralatan di sebuah segmen network yang menerima semua paket broadcast yang dikirim oleh peralatan-peralatan di dalam segmen tersebut.
Setiap peralatan dalam network harus membaca dan memproses data dari broadcast tersebut.
Hal ini akan terus terjadi kecuali ada sebuah router. Ketika interface dari router menerima paket broadcast, ia akan mengatakan “Tidak, terima kasih”. Dan mengabaikan broadcast tersebut tanpa meneruskan ke network yang lain.
Walaupun secara default router dikenal sebagai alat untuk memisahkan broadcast domain, router sebenarnya juga memisahkan collision domain (collision adalah kondisi dimana terjadi tabrakan antar data karena data-data tersebut berada pada waktu dan tempat yang sama pada sebuah kabel jaringan).
Dua keuntungan menggunakan router dalam jaringan anda adalah:
- Router secara default tidak meneruskan paket broadcast.
- Router bisa menyaring network dengan menggunakan informasi pada layer 3 (Network layer) seperti alamat IP.
Tugas utama dari switch adalah membuat LAN bekerja dengan lebih baik dengan mengoptimalkan untuk kerja (performance), menyediakan lebih banyak bandwith untuk pengguna LAN.
Tidak seperti router, switch tidak meneruskan paket ke jaringan lain. Switch hanya menghubung-hubungkan frame dari satu port ke port lainnya di jaringan dimana dia berada.
Secara default, switch memisahkan collision domain. Istilah collision domain adalah istilah di dalam Ethernet yang menggambarkan sebuah kondisi network dimana sebuah peralatan mengirimkan paket pada sebuah segmen network, kemudian memaksa peralatan lain di segmen tersebut untuk memperhatikan paketnya. Pada saat bersamaan, peralatan yang berbeda mencoba untuk mengirimkan paket yang lain, yang mengakibatkan terjadinya collision (tabrakan). Paket yang dikirim menjadi rusak, akibatnya semua peralatan harus melakukan pengiriman ulang paket.
Sebuah kondisi yang sangat tidak efesien.
Situasi ini bisa terjadi pada jaringan yang menggunakan hub di mana setiap segmen terhubung ke sebuah hub yang dikatakan merepresentasikan hanya satu collision domain dan satu broadcast domain.
Berbeda dengan hub, setiap port pada switch merepresentasikan collision domain-nya masing-masing. Switch memisahkan collision domain tetapi tetap dengan 1 broadcast domain.
Berbeda dengan switch, router memisahkan broadcast domain pada setiap interface-nya.
Banyak yang mencampuradukkan istilah bridge dengan switch. Bridge maupun switch pada dasarnya melakukan hal yang sama yaitu memisahkan collision domain pada LAN.
Bridge pada umumnya hanya mempunyai dua atau empat port, sedangkan switch mempunyai 16 port bahkan sampai ratusan port. Sehingga switch disebut juga multiport bridge.
Anda bisa menggunakan bridge dalam sebuah network untuk mengurangi collision pada broadcast domain dan menambah jumlah collision domain pada jaringan anda, yang otomatis akan menambah bandwith untuk para pengguna.
Gambar 1.1 memperlihatkan ilustrasi semua peralatan ini dihubungkan ke dalam suatu internetwork. Ingat bahwa router tidak hanya memisahkan broadcast domain pada setiap interface LAN-nya tapi juga memisahkan collision domain.
Perhatikan bahwa router ditempatkan di tengah-tengah pada Gambar 1.1 dan menghubungkan semua network yang ada? Gambarnya begitu karena peralatan yang lebih tua yaitu bridge dan hub juga digunakan.
Ketika kita hanya menggunakan switch di dalam lingkungan LAN, semuanya akan berubah. Switch akan ditempatkan di tengah-tengah network dan router hanya digunakan untuk menghubungkan network logic.
Kini, perhatikan bagian atas gambar 1.1, anda akan menyadari bahwa bridge digunakan untuk menghubungkan hub ke router.
Walaupun bridge memisahkan collision domain tapi setiap peralatan yang terhubung pada kedua hub tetap berada pada broadcast domain yang sama.
Selain itu, bridge juga hanya memisahkan dua collision domain, jadi setiap alat yang terkoneksi pada hub yang sama akan mempunyai collision domain yang sama pula. Tentu saja cara kerja ini kurang bagus tapi masih jauh lebih baik dari pada hanya mempunyai 1 collision domain untuk semua peralatan yang terhubung pada kedua hub.
Perhatikan lagi pada bagian bawah Gambar 1.1, terdapat dua hub yang terhubung dengan sebuah
hub lain sebelum terhubung ke router.
Ini menciptakan collision domain dan broadcast domain yang sangat besar. Dari sini terlihat jelas bahwa bridge berfungsi lebih baik dari pada hub.
Walaupun bridge digunakan untuk segmentasi network, bridge tidak bisa mengisolasi brodcast atau paket multicast.
Bentuk network terbaik yang terkoneksi ke router pada gambar 1.1 adalah network bagian kiri. Mengapa? Karena setiap port pada switch mempunyai collision domain masing-masing.
Akan tetapi bentuk network ini masih belum sempurna karena semua alat yang terhubung ke dalam switch switch tersebut masih dalam broadcast domain yang sama. Masih ingat kenapa kondisi ini bisa berarti tidak baik?
Karena setiap peralatan harus mendengarkan sebuah broadcast yang terjadi dalam network. Dan jika network anda adalah network yang besar, broadcast yang besar juga akan terjadi sehingga bandwith network anda akan terpakai habis oleh broadcast yang menyebabkan lambatnya jaringan tersebut.
Rancangan network terbaik adalah penggunaan switch dengan router yang dikonfigurasikan dan ditempatkan sesuai dengan kebutuhan.
Model Internetworking.
Switch mempunyai banyak sekali fungsi-fungsi yang tidak dimiliki oleh hub. Hub sebenarnya masih bisa digunakan untuk network yang baik, yang tentu saja yang hanya jika anda bisa merancang dan mengimplementasikannya dengan tepat.Misal : ada 40 pengguna (user) yang terbagi atas 4 hub dimana masing-maasing hub terkoneksi 10 pengguna. Karena semua hub saling terhubung, maka terdapat sebuah collision domain dan broadcast domain yang besar. Jika saja anda bisa membeli sebuah switch dan menghubungkan semua hub dan server ke port switch, kini anda sudah mempunyai 4 collision domain dan satu broadcast domain. Tidak sempurna memang, tapi cukup layak untuk harga yang dibayarkan bagi sebuah switch dan anda akan mendapatkan network yang jauh lebih baik.
Pada saat network baru muncul, kebanyakan komputer hanya dapat berkomunikasi dengan komputer yang dibuat oleh perusahaan yang sama.
Model OSI adalah model atau acuan arsitektural utama untuk network yang mendeskripsikan bagaimana data dan informasi network dikomunikasikan dari sebuah aplikasi di komputer ke sebuah aplikasi di komputer lain melalui media seperti kabel.
Model OSI melakukan ini semua dengan menggunakan pendekatan layer.
Pendekatan Layer (Berlapis)
Model referensi adalah suatu konsep cetak-biru dari bagaimana seharusnya komunikasi berlangsung. Model ini menjelaskan semua proses yang diperlukan oleh komunikasi yang efektif. Model ini juga membagi proses-proses tersebut menjadi kelompok logis yang bernama layer.Sebuah sistem komunikasi yang dibuat mengikuti konsep ini dinamakan sebagai arsitektur layer.
Keuntungan dari Model Referensi
Layer Application
Layer Aplication pada model OSI merupakan tempat dimana user atau pengguna berinteraksi dengan komputer. Layer ini sebenarnya hanya berperan ketika dibutuhkan akses ke network. Sebagai contoh Internet Explorer. Anda bisa membuang semua komponen networking dari sistem seperti TCP/IP, kartu NIC, dan sebagainya. Anda masih tetap bisa menggunakan Internet Explorer (IE) untuk melihat dokumen lokal HTML, tidak ada masalah.Tapi semuanya akan berubah menjadi kacau ketika anda mencoba sesuatu yang lain seperti melihat dokumen HTML yang harus diambil dengan HTTP atau mengambil file dengan FTP. Hal ini terjadi karena IE harus memberikan umpan balik terhadap permintaan tersebut dengan mencoba mengakses layar aplication.
Yang sebenarnya terjadi disini adalah layer apllication bertindak sebagai interface antar program aplikasi sebenarnya, dimana program aplikasi itu sendiri tidak termasuk ke dalam struktur layer, dengan layer berikut di bawahnya. Ini dilakukan dengan menyediakan beberapa cara bagi aplikasi tersebut untuk mengirimkan informasi ke layer bawah melalui susunan protokol tersebut. Dengan kata lain, IE tidaklah berada pada layer application, tapi IE berfungsi sebagai interface dengan protokol layer application, ketika IE membutuhkan sumber daya remote.
Selain itu, layer application juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasikan dan memastikan keberadaan partner komunikasi yang dituju serta menentukan apakah sumber daya komunikasi yang dituju cukup tersedia.
Tugas ini sangatlah penting karena komunikasi komputer terkadang membutuhkan lebih dari sumber daya sebuah sebuah PC. Seringkali layer application menggabungkan komponen komunikasi yang berasal dari beberapa applikasi network.
Sebagai contoh yang sering digunakan adalah file transfer dan email seperti halnya juga remote access, aktivitas manajemen network, proses client/server dan information location.
Banyak aplikasi network menyediakan layanan komunikasi melalui network skala besar, akan tetapi untuk saat ini dan Internetworking di masa mendatang, kebutuhannya telah berkembang begitu pesat dan akan segera mencapai titik akhir dari kemampuan network sekarang. Saat ini pertukaran transaksi dan informasi di antara perusahaan sudah berkembang dan membutuhkan layanan aplikasi internetworking seperti berikut:
World Wide Web (WWW)
Menghubungkan server-server dalam jumlah begitu banyak, hampir tidak terhitung (dan dari hari ke hari selalu bertambah) dengan format data yang berbeda-beda. Kebanyakan adalah multimedia dan bisa mencakup gambar, teks, video, dan suara. Baik IE maupun Netscape Navigator bisa digunakan untuk mengakses dan melihat website.
Email gateway Layanan serbaguna ini bisa menggunakan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) atau standar X.400 untukmengirim pesan antar aplikasi email yang berbeda.
Electonic data Interchange (EDI )
Gabungan dari standar-standar dan proses-proses khusus yang menyediakan aliran data atau accounting, pengiriman / penerimaan, serta pelacakan order atau inventori antar perusahaan.
Special interest bulletin board.
Mencakup banyak tempat chat di Internet dimana orang bisa bertemu dan berkomunikasi dan mengirimkan pesan atau mengadakan percakapan secara interaktif. Juga dipakai untuk
sharing perangkat lunak public domain.
Utiliti navigasi Internet
Mencakup aplikasi-aplikasi seperti Gopher dan WAIS serta aplikasi mesin pencari (search engine) seperti Google dan Yahoo!, yang membantu pengguna pencari informasi yang mereka butuhkan di Internet.
Layana transaksi finansial Menargetkan komunitas finansial. Layanan ini mengumpulkan dan menjual informasi-informasi yang berkenaan dengan masalah investasi, market trading, komoditas, nilai tukar mata uang, dan data perkreditan kepada pelanggannya.
Layer Persentation
Fungsi dari layer ini sesuai dengan namanya, menyajikan data ke layer application dan bertanggung jawab pada penerjemahan data dan format kode (program). Layer ini pada dasarnya adalah penerjemah dan melakukan fungsi pengkodean dan konversi. Teknik transfer data yang berhasil adalah dengan mengadaptasi data tersebut kedalam format yang standar sebelumdikirimkan.
Komputer dikonfigurasikan untuk menerima format data yang standar atau generik ini untuk kemudian diubah kembali kebentuk aslinya untuk dibaca oleh aplikasi bersangkutan (contohnya, EBCDIC ke ASCII ).
Dengan menyediakan layanan penterjemahan, layer Presentation memastikan agar data yang berasal dari layer application di satu komputer dapat dibaca oleh layer application di komputer lain.
OSI memiliki standar protokol yang mendefensikan bagaimana format data yang standar. Tugas-tugas seperti kompresi, dekompresi, enkripsi, dan deskripsi data, berhubungan dengan layer ini.
Beberapa standar layer Presentation juga mencakup operasi multimedia. Standar-standar berikut
digunakan untuk mengatur presentasi grafis dan visual image:
PICT Sebuah format gambar yang digunakan program Macintosh untuk melakukan transfer grafik QuickDraw.
TIFF Tagged Image File Format, sebuah format grafis standar untuk image bitmap resolusi tinggi.
JPEG Standar foto yang dibuat oleh Joint Photographic Experts Group. Standar lain mengatur film dan suara
Midi Musical Instrument Digital Interface (kadang disebut Musical Instrument Device Interface), digunakan untuk membuat musik digital.
MPEG Standar Motion Picture Experts Group yang semakin populeruntuk kompresi dan coding video bergeraj untuk CD. Ia menyediakan penyimpanan digital dan kecepatan bit sampai 1,5 Mbps.
QuickTime Digunakan oleh program Macintosh; mengelola aplikasi-aplikasi audio dan video.
RTF Rich Text Format, sebuah file format yang memungkinkan kita melakukan pertukaran file text antar program pengolah kata (word processor) yang berbeda, bahkan antar sistem operasi yang berbeda
Layer Session
Layer session bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan kemudian memutuskan session-session antar layer-layer Presentation. Layer session juga menyediakan control dialog antar peralatan atau titik jaringan (node). Dia melakukan koordinasi komunikasi antar sistem-sistem dan mengorganisasi komunikasinya denagn menawarkan tiga mode berikut: simplex, half-duplex, dan full-duplex.Kesimpulannya, layer session pada dasarnya menjaga terpisahnya data dari aplikasi yang satu dengan data dari aplikasi yang lain.
Berikut ini beberapa contoh protokol dan Interface layer session:
Network File System (NFS) dibuat oleh Sun Microsystem dan digunakan dengan TCP/IP dan workstation UNIX untuk akses yang transparan ke sumber daya remote.
Structured Query Language (SQL) dibuat oleh IBM untuk menyediakan kepada pengguna sebuah cara yang lebih mudah untuk mendefenisikan kebutuhan informasinya pada sistem lokal dan remote.
Remote Procedure Call (RPC) sebuah utiliti atau tool untuk clientserver yang digunakan digunakan untuk lingkungan layanan yang berbeda-beda. Prosedurnya dibuat dibuat di sisi client dan dijalankan di sisi server.
X Windows digunakan secara luas oleh terminal-terminal pintar untuk berkomunikasi dengan komputer UNIX yang remote, memungkinkan mereka bekerja seakan-akan mereka adalah monitor yang terpasang lokal di komputer tersebut.
AppleTalk Session Protocol (ASP) mekanisme client/server yang lain, yang membuat dan menjaga session antar client dan server AppleTalk
Digital Network Architecture Session Control Protocol (DNA SCP) sebuah protokol layer Session dari DECnet.
Layer Transport
Layer Transport melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi tadi menjadi sebuah arus data. Layanan-layanan yang terdapat di layer Transport melakukan baik segmentasi maupun penyatuan kembali data yang tersegmentasi tersebut (reassembling), dari aplikasi-aplikasi upper-layer dan menggabungkannya ke dalam arus data yang sama.Layanan-layanan ini menyediakan transportasi data dari ujung ke ujung, dan dapat membuat sebuah koneksi logical antara host pengirim dan host tujuan pada sebuah internetwork.
TCP dan UDP keduanya bekerja pada di layer Transport, dimana TCP adalah layanan yang dapat diandalkan (reliable), sedangkan UDP tidak. Ini berarti pembuat aplikasi memiliki lebih banyak pilihan, karena mereka bisa memilih antara kedua protokol tersebut ketika bekerja dengan protokol-protokol TCP/IP.
Layer Transport bertanggung jawab untuk menyediakan mekanisme untuk multiplexing (multiplexing adalah teknik untuk mengirimkan atau menerima beberapa jenis data yang berbeda sekaligus pada saat bersamaan melalui satu media network saja) metode aplikasi-aplikasi upper-layer, membuat session, dan memutuskan rangkaian virtual (virtual circuit, artinya koneksi atau hubungan terbentuk diantara dua buah host di jaringan, setelah melalui sebuah mekanisme yang disebut three-way handshake yang akan dijelaskan kemudian). Ia juga menyembunyikan detail-detail dari informasi yang bergantung pada jaringan, menyembunyikannya dari layer yang lebih
tinggi, dengan cara menyediakan transfer data yang transparan.
Protokol Jaringan
Prinsip komunikasi data memerlukan protokol sebagai saluran yang mengatur komunikasi diantara beberapa komputer dalam sebuah jaringan.Protokol yang terdapat dalam jaringan komputer adalah sebagai berikut:
A. Ethernet
Ethernet menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection) dalam mengkomunikasikan data. Ethernet bekerja dengan memperhatikan kabel dalam network atau jaringan sebelum dilakukan transformasi atau transmisi data. Bila dalam kabel jaringan tidak terdapat aktifitas maka komputer akan mentransmisikan data, tapi bila terdapat transmisi data lain, maka komputer akan menunggu dan mencoba kembali mentransmisi data jika kabel jaringan telah bersih dari transmisi data komputer lain. Penggunaan protokol ethernet digunakan pada topologi jaringan garis lurus, star, dan tree. Transmisi data dengan kecepatan 10Mbps dapat melalui kabel twisted pair, koaksial, atau serat optik.
B. Localtalk
Localtalk merupakan protokol jaringan dengan menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance). Untuk menghubungkan komputer ini, dapat melewati port serial dengan menggunakan adapter localtalk dan kabel twisted pair.
Localtalk pertama kali dikembangkan oleh Apple Computer Inc. untuk komputer dengan mesin Macintosh yang memungkinkan koneksi dalam jaringan secara peer to peer tanpa membutuhkan tambahan aplikasi khusus.
Kecepatan transmisinya hanya 230 Kbps yang merupakan kelemahan localtalk. Protokol localtalk dapat digunakan pada topologi jaringan garis lurus, star, atau tree dengan menggunakan kabel twisted pair.
C. Token Ring
Metode akses protokol toke adalah melalui token dalam sebuah lingkaran seperti cincin. Protokol ini pertama kali dikembangkan tahun 1980 oleh perusahaan IBM. Sinyal token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari satu komputer menuju ke komputer lainnya. Jika pada persinggahan di salah satu komputer terdapat data yang ingin ditransmisikan, Token akan mengirimkan data ke tempat yang diinginkan tersebut. Selanjutnya token bergerak untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing komputer. Dengan kecepatan transmisi data 4 Mbps atau 16 Mbps, protokol token ring dapat digunakan pada topologi jaringan dengan menggunakan kabel twisted pair atau kabel serat optik.
D. FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
FDDI merupakan protokol jaringan dengan metode akses model Token. FDDI menghubungkan beberapa komputer sampai jarak yang jauh. FDDI menggunakan dua buah topologi cincin. Proses transmisinya menggunakan satu cincin, jika terdapat masalah dalam transmisi data, secara otomatis akan menggunakan cincin yang kedua. Kecepatan transmisi data sampai dengan 100 Mbps dan kabel yang digunakan adalah serat optik.
E. ATM (Asynchcronous Transver Mode)
Protokol ini merupakan protokol jaringan yang mendukung transmisi data yang berbetuk gambar atau video. ATM umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan Local Area Network (LAN). ATM bekerja dengan mentransmisikan data dengan menggunakan metode akses ke dalam satu paket. Topologi yang digunakan adalah topologi star dengan menggunakan kabel twisted pair atau serat optik. ATM sudah banyak digunakan oleh para ISP (Internet Setvice Provider) untuk meningkatkan kecepatan akses internet. Kecepatan transmisi datanya 155 s.d 2488 Mbps.
3.2 Memahami penyambungan internet melalui ISP
ISP (Internet Service Provider) adalah perusahaan atau badan usaha yang menjual atau penyedia jasa koneksi internet kepada pelanggan.
Sekarang, dengan perkembangan teknologi ISP itu berkembang tidak hanya dengan menggunakan jaringan telepon tapi juga menggunakan teknologi seperti fiber optic dan wireless.
3.3 Memahami Pengalamatan Jaringan
IP addressing dan subnetting adalah dua faktor penting dalam memanajemen dan merancang suatu desain jaringan komputer. IP address dirancang untuk memungkinkan host dalam suatu netwok dapat berkomunikasi dengan host lain dalam network yang berbeda.
Selain dua faktor tersebut terdapat beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain jaringan, diantaranya : faktor geografis, topologi jaringan yang digunakan, peralatan yang dipakai, biaya yang dibutuhkan, sumber daya manusia yang dimiliki untuk membangun dan merawat desain jaringan sehingga sistem dapat terus diberdayakan.
Berbagai macam faktor pendukung di atas saling memiliki keterikatan dan tidak mungkin dipisahkan. Proses penetapan IP address di setiap host merupakan proses yang sangat mudah dilakukan, cukup
dengan menentukan pilihan kelas IP addres dan netmask host telah memiliki IP address yang kemudian dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan host lain di dalam satu jaringan maupun jaringan yang lain.
Proses tersebut dilakukan tanpatanpa memperhatikan pertumbuhan jaringan di masa yang akan datang. Pertumbuhan jaringan dapat terjadi pada jumlah jaringan atau jumlah host di setiap network. Jika hal ini terjadi maka dapat menyebabkan beberapa hal :
1. Lalu lintas jaringan jadi sulit terpantau sehingga berakibat pada unjuk kerja jaringan yang semakin lama berkurang sampai akhirnya dapat menyebabkan jaringan tidak dapat digunakan.
2. Kesulitan dalam memanajemen jaringan.
3. Pemborosan IP address sering terjadi, hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian dalam penentuan IP address network dan IP address host dalam network tersebut.
Skema pengalamatan IP address menggunakan metode subnetting. Subnetting adalah proses pemecahan jaringan besar menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil. Subnetting akan menentukan hal-hal yang diperlukan dalam mendesain IP addres suatu jaringan, seperti:
1. Jumlah network yang diperlukan
2. Jumlah host yang diperlukan per sub jaringan.
3. Subnet-subnet yang valid
4. Alamat broadcast untuk setiap subnet
5. Range host yang valid.
Pengalamatan IP
IP address terdiri dari bilangan 32 bit bilangan biner yang dibagi atas 4 oktet..
Setiap oktet terdiri atas 8 bit. Jangkauan IP address yang dapat digunakan adalah dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111. 11111111.11111111.11111111.
IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal. Range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai address 255.255.255.255.
Kelas-kelas IP Address
TCP/IP membagi kelas IP menjadi 5, yaitu:
1. Kelas A
8 bit pertama merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host.
2. Kelas B 16 bit pertama merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host.
3. Kelas C 24 bit pertama merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host.
4. Kelas D Kelas D digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi. Penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini adalah
aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone).
5. Kelas E Kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental
.
3.3 Memahami Pengalamatan Jaringan
IP addressing dan subnetting adalah dua faktor penting dalam memanajemen dan merancang suatu desain jaringan komputer. IP address dirancang untuk memungkinkan host dalam suatu netwok dapat berkomunikasi dengan host lain dalam network yang berbeda.
Selain dua faktor tersebut terdapat beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain jaringan, diantaranya : faktor geografis, topologi jaringan yang digunakan, peralatan yang dipakai, biaya yang dibutuhkan, sumber daya manusia yang dimiliki untuk membangun dan merawat desain jaringan sehingga sistem dapat terus diberdayakan.
Berbagai macam faktor pendukung di atas saling memiliki keterikatan dan tidak mungkin dipisahkan. Proses penetapan IP address di setiap host merupakan proses yang sangat mudah dilakukan, cukup
dengan menentukan pilihan kelas IP addres dan netmask host telah memiliki IP address yang kemudian dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan host lain di dalam satu jaringan maupun jaringan yang lain.
Proses tersebut dilakukan tanpatanpa memperhatikan pertumbuhan jaringan di masa yang akan datang. Pertumbuhan jaringan dapat terjadi pada jumlah jaringan atau jumlah host di setiap network. Jika hal ini terjadi maka dapat menyebabkan beberapa hal :
1. Lalu lintas jaringan jadi sulit terpantau sehingga berakibat pada unjuk kerja jaringan yang semakin lama berkurang sampai akhirnya dapat menyebabkan jaringan tidak dapat digunakan.
2. Kesulitan dalam memanajemen jaringan.
3. Pemborosan IP address sering terjadi, hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian dalam penentuan IP address network dan IP address host dalam network tersebut.
Skema pengalamatan IP address menggunakan metode subnetting. Subnetting adalah proses pemecahan jaringan besar menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil. Subnetting akan menentukan hal-hal yang diperlukan dalam mendesain IP addres suatu jaringan, seperti:
1. Jumlah network yang diperlukan
2. Jumlah host yang diperlukan per sub jaringan.
3. Subnet-subnet yang valid
4. Alamat broadcast untuk setiap subnet
5. Range host yang valid.
Pengalamatan IP
IP address terdiri dari bilangan 32 bit bilangan biner yang dibagi atas 4 oktet..
Setiap oktet terdiri atas 8 bit. Jangkauan IP address yang dapat digunakan adalah dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111. 11111111.11111111.11111111.
IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal. Range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai address 255.255.255.255.
Kelas-kelas IP Address
TCP/IP membagi kelas IP menjadi 5, yaitu:
1. Kelas A
8 bit pertama merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host.
2. Kelas B 16 bit pertama merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host.
3. Kelas C 24 bit pertama merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host.
4. Kelas D Kelas D digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi. Penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini adalah
aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone).
5. Kelas E Kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental
.